Sunday, April 10, 2011

Sebuah Puisi Tentang Bunda


Bunda telah beranjak sepuh, dan kau telah tumbuh dewasa
Kala yang biasanya mudah dan tanpa upaya, kini jadi beban
Kala mata terkasihnya nan setia
tak menerawang kehidupan seperti dahulu,
kala kakinya mulai lelah dan enggan menyokong tubuhnya lagi
kala itu berikanlah lenganmu untuk menyokongnya
temanilah ia dengan kegembiraan dan sukacita
waktu akan tiba ketika kau terisak menemaninya
dalam perjalanan terakhirnya


Dan jika ia bertanya padamu, selalulah menjawabnya
Dan jika ia bertanya lagi, jawablah pula
Dan jika ia bertanya lain kali, bicaralah padanya
tidak dengan gelegar, namun dengan damai dan lembut
Dan jika ia tidak mengertimu dengan baik
jelaskan semuanya dengan sukacita
Waktu akan tiba, waktu nan getir
tatakala mulutnya tak akan bertanya lagi


Adolf Hitler

No comments:

Post a Comment